RELOKASI GERBANG TOL PONDOK GEDE TIMUR KE CIKARANG DITARGETKAN SELESAI OKTOBER 2010

Pemindahan gerbang tol Pondok Gede Timur ke Cikarang di KM 29+200, ditargetkan selesai akhir Oktober 2010. Sehingga, memasuki bulan November sudah bisa berfungsi untuk melayani transaksi secara elektronik. Demikian disampaikan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Frans S Sunito ketika menerima Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Barat (8/.

“Prinsipnya pemindahan gerbang ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan yang seringkali terjadi di pintu tol Pondok Gede Timur. Kalau gerbang baru sudah berfungsi maka gerbang tol di Pondok Gede Timur akan kita bongkar sehingga terjadinya kemacetan memasuki kota Jakarta bisa dikurangi, “ ungkap Frans.

Frans menuturkan, pemilihan lokasi pemindahan ke Cikarang ditentukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelumnya, didahului pengkajian untuk mengantisipasi keberadaan gerbang dengan jaringan jalan lain. Dicontohkanya, di KM 26 ada lintasan yang akan terhubung dengan JORR W2.

Berfungsinya gerbang tol di Cikarang akan berdampak pada pembongkaran gerbang tol Padalarang Barat. Hal ini karena diterapkannya sistem terbuka dengan transaksi pembayaran secara elektronik pada arus kendaraan yang akan memasuki Jakarta.

”Dengan berfungsinya gerbang tol di Cikarang maka sepenuhnya akan diterapkan GTO (gerbang tol otomastis) yang menggunakan sistem transaksi secara elektronik atau e- toll card. Pengguna jalan cukup melakukan satu kali transaksi di gerbang ini saja,” ujar Frans.

Proyek pemindahan gerbang tol Pondok Gede Timur ke Cikarang awalnya ditargetkan selesai pada Februari 2009. Keterlambatan hingga 1,5 tahun dikarenakan kendala pembebasan lahan di sisi selatan seluas 6,1 ha yang akhirnya tidak jadi dibebaskan. Sementara pembebasan lahan di sisi utara seluas 5,9 ha baru bisa tuntas 100 % pada 6 Agustus lalu.

”Desain gerbang nantinya terlihat agak aneh karena kita melakukan rekayasa tehnik tanpa mengurangi fungsinya. Rekayasa tersebut dilakukan karena kesulitan pembebasan lahan yang dihadapi, ” kata Frans.

Dalam kesempatan yang sama, Komisi V DPR RI sangat mendukung upaya yang ditempuh PT Jasa Marga bersama Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengurangi kemacetan yang seringkali terjadi dengan merelokasi gerbang tol Pondok Gede Timur ke Cikarang dan juga pembongkaran gerbang tol di Padalarang Barat.

”Kami mendukung upaya relokasi tersebut terlebih dengan diterapkannya sistem terbuka secara elektronik atau e toll card untuk mempercepat transaksi. Komisi V mengharapkan agar Jasa Marga segera melakukan sosialisasi kepada para pengguna jalan tol agar mereka mengetahui perubahan transaksi yang terjadi, perpindahan gerbang maupun perubahan perilaku pengguna jalan tol terkait perubahan transaksi secara elektronik, ” kata Yoseph Umar Hadi.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ahmad Gani Ghazaly menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi pada proyek pembangunan JORR W2 selain masalah pembebasan tanah terletak pada sisi pengusaha/investor yang terlibat.

”Jadi ada beberapa pengusaha yang sampai saat ini masih mencari pinjaman. Ada juga karena pelepasan kepemilikan saham seperti pada ruas Kunciran-Serpong. Ruas tersebut ditangani oleh investor dari Malaysia yang melepas kepemilikan sahamnya kepada PT Jasa Marga. Sedangkan, ruas Cimanggis-Cibitung dengan investor dari Malaysia ingin melepaskan sahamnya kepada PT Bakrie. Kedua tersebut saat ini sedang dalam proses, ” jelas Gani.

Note : Moga dapat mengurangi kemacetan di Ibukota
sumber

pertamax again euy

mantep bang, nice info. semoga terealisasi tanpa ada korupsi dalam pembuatannya